Berikut kami sampaikan soal latihan (quiz) untuk melihat sejauhmana kemampuan siswa dalam memahami materi tentang pertumbuhan penduduk.
Dalam mengerjakan quiz ini mohon menyertakan nama dan kelas.
Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilalui dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi yang memerlukan waktu lama, seperti pembuatan gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan lain-lain.
Ada proses produksi yang memerlukan waktu sebentar, seperti pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Ada juga proses produksi yang hasilnya dapat langsung dinikmati konsumen, seperti pijat, pentas hiburan, dan produksi jasa lain.
Dilihat dari caranya, proses produksi dapat digolongkan menjadi tiga macam.
a. Proses produksi pendek
Yaitu proses produksi yang pendek/cepat dan langsung menghasilkan barang atau jasa yang bisa dinikmati konsumen. Contoh: proses produksi makanan, seperti singkong goreng, pisang goreng, dan lain-lain.
b. Proses produksi panjang
Yaitu proses produksi yang memakan waktu lama. Contoh: proses produksi menanam padi, furniture, dan membuat rumah.
c. Proses terus-menerus/kontinu
Yaitu proses produksi yang mengolah bahan-bahan secara berurutan melalui beberapa tahap pengerjaan sampai menjadi barang jadi. Ini berarti bahan-bahan tersebut harus melewati beberapa mesin secara terus-menerus hingga menjadi barang jadi.
Contoh: proses produksi gula, kertas, dan lain-lain.
d. Proses produksi berselingan/intermitten
Yaitu proses produksi yang mengolah bahan-bahan dengan cara menggabungkannya menjadi barang jadi. Misalnya, pada proses produksi mobil.
Ada bagian yang membuat kerangka, ada bagian yang membuat setir, ada bagian yang membuat ban, kaca, dan lain-lain. Setelah setiap bagian selesai dengan kerjanya, hasilnya digabungkan menjadi mobil.
Video Pembelajaran
Berikut materi proses produksi dalam bentuk video pembelajaran:
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu waktu, dan dapat dihitung sebagai
perubahan dalam jumlah indiuidu dalam sebuah populasi menggunakan “perwaktu
unit” untuk pengukuran. (Ensiklopedi Indonesia).
Pertumbuhan
penduduk erat kaitannya dengan kuantitas penduduk.
Kuantitas
penduduk Indonesia adalah jumlah pendudukyang tersebar di berbagai provinsi
di Indonesia secara keseluruhan.
2.Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu
kelahiran, kematian, dan migrasi.
a.Fertilitas (kelahiran) adalah tingkat kelahiran hidup dari
seorang wanita selama masa reproduksinya, maksudnya masa seorang wanita siap
untuk melahirkan keturunan.
b.Mortalitas (kematian) adalah meninggalnya seorang penduduk
menyebabkan berkurangnya jumlahpenduduk.
c.Migrasi adalah berpindahnya seorang penduduk dari suatu
tempat ke tempat lain yang menyebabkan berkurang atau bertambahnya jumlah
penduduk. Bentuk migrasi di antaranya, imigrasi (pindahnya penduduk ke negara
lain), emigrasi (masuknya penduduk dari negara lain), transmigrasi (pindahnya
penduduk ke pulau lain dalam suatu negara), dan urbanisasi (pindahnya penduduk
dari desa ke kota).
Fertilitas (kelahiran) :
a.
Faktor pendorong kelahiran (ponatalitas)
di Indonesia :
1)banyaknya kawin usia muda
2)adanya anggapan banyak anak banyak
rezeki
3)perasaan tersiksa jika tidak
mempunyai anak
4)ada anggapan jika banyak anak dapat membantu
pekerjaan orang tua
5)anak merupakan penerus keturunan
terutama anak laki-laki.
b. Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas) di Indonesia yaitu :
6)pelaksanaan Keluarga Berencana (KB)
secara meluas
7)muncul kesadaran menunda usia nikah
8)UU Perkawinan No. 1 Th. 1974
menetapkan usia kawin pria 19 tahun dan wanita 16 tahun
9)Wanita pekerja/karier semakin
bertambah banyak
10)Ada peraturan pemerintah tentang
pembatasan tunjangan anak PNS, TNI, dan POLRI.
Mortalitas
(kematian)
:
a.
Faktor pendorong kematian (promortalitas) di Indonesia :
1)fasilitas kesehatan belum memadai
2)masyarakat kurang memperhatikan
masalah kesehatan
3)lingkungan hidup yang tidak sehat
akibat polusi air, udara, dan pembuangan limbah pabrik
4)adanya kecelakaan, bunuh diri,
pembunuhan, wabah penyakit, bencana alam, pencemaran lingkungan yang mematikan,
dan peperangan.
b.
Faktor penghambat kematian (antimortalitas) di Indonesia :
1)adanya fasilitas kesehatan yang
lengkap dan moden
2)kemajuan ilmu kedokteran
3)masyarakat semakin memahami cara
hidup sehat
4)negara dalam keadaan aman dan damai
5)agama dan negara melarang orang
membunuh dan bunuh diri.
3.Pertumbuhan Penduduk dibedakan
menjadi tiga macam :
a.
Pertumbuhan penduduk alami (Natural Population Increase) :
adalah
pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih jumlah kelahiran dengan jumlah
kematian.
Rumus : Pa
= Po + ( L - M ) atau P = L - M
Keterangan
: Pa = Jumlah penduduk pada tahun
tertentu
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun
hitungan
L = Lahir (kelahiran)
M = Mati (kematian)
b. Pertumbuhan penduduk
migrasi
adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih
jumlah migrasi masuk (imigrasi) dan jumlah migrasi keluar (emigrasi).
Rumus : Pm = Po
+ ( I - E )
Keterangan
: Pm = Jumlah penduduk
pada tahun tertentu
Po
= Jumlah penduduk pada awal tahun hitungan
I = Imigrasi, migrasi masuk
E = Emigrasi, migrasi keluar
c.
Pertumbuhan penduduk total (Total Population Growth)
adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih
jumlah kelahiran dengan jumlah kematian ditambah dengan selisih jumlah imigrasi
dengan jumlah emigrasi.
Rumus : Pt =
Po + ( L – M ) + ( Mi – Mo )
Keterangan :Pt
= Jumlah penduduk pada tahun tertentu
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun hitungan
L = Lahir
(kelahiran)
M = Mati (kematian)
I = Imigrasi ( Migrasi
masuk)
E
= Emigrasi ( Migrasi keluar)
4.Pertumbuhan Penduduk di Indonesia
1)secara nasional pertumbuhan
penduduk indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun,
tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 –
1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan
periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun.
2)keluarga berencana (KB)
merupakan usaha membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan
keluarga dengan setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja
atau merupakan keluarga kecil, dengan harapan semua kebutuhan hidup anggota
keluarga dapat terpenuhi agar terbentuk keluarga sejahtera.
Video Pembelajaran
Dibawah ini merupakan video pembelajaran tentang pertumbuhan penduduk:
Peninggalan
kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di daerah-daerah Indonesia umumnya
berupa seni bangunan (candi, petirtaan/pemandian, benteng, gapura), seni rupa
(relief, dan patung), serta karya sastra.
A.SENI BANGUNAN
Peninggalan
Hindu-Buddha di Indonesia dalam bidang seni bangunan (arsitektur)
memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki kemajuan dalam bidang teknologi,
khususnya dalam pembuatan bangunan-bangunan yang monumental. Peninggalan seni
bangunan Hindu-Buddha terbagi menjadi 3, yakni Candi, Petirtaan, dan Gapura.
1. Candi
Candi
adalah bangunan peninggalan Hindu-Buddha yang paling umum. Candi umumnya
berfungsi sebagai tempat pemujaan (peribadatan) dan dapat pula memiliki fungsi
sebagai makam raja atau tokoh lain.
Secara umum, jenis candi di Indonesia dibagi menjadi dua, yakni Candi
bercorak Hindu dan Candi bercorak Buddha.
a.Candi yang bercorak Hindu
(1)Candi peninggalan
Kerajaan Mataram Kuno (Dinasti Sanjaya): Candi Gunung Wukir, Kelompok
Candi Dieng, Candi Selogriyo, Candi Pringapus, Kelompok Candi Gedong Songo,
Candi Perot, Candi Argopuro, Candi Ijo, Candi Gebang, Candi Sambisari, dan
Kelompok Candi Loro Jonggrang (Prambanan).
(2)Candi Peninggalan Kerajaan Sriwijaya: Kelompok Candi Muara
Takus dan Kelompok Candi Gunung Tua.
Candi Prambanan
Candi Borobudur
2. Petirtaan
h
Petirtaan merupakan tempat pemandian
untuk raja dan para bangsawan. Contoh petirtaan, antara lain: Petirtaan
Jalatunda, Petirtaan Belahan, Petirtaan Candi Tikus, Petirtaan Gua Gajah, dan
Petirtaan Tirta Empul.
Petirtaan di Candi
Tikus,
3
3. Gapura
Gapura seringkali disebut juga
sebagai candi, sekalipun memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Gapura
berfungsi sebagai tempat masuk sebuah kawasan penting, seperti candi, benteng,
maupun kota.
Contoh gapura diantaranya: Gapura
Candi Jedong, Gapura Candi Plumbangan, dan Gapura Bajang Ratu.
Gapura Bajang Ratu
B.SENI RUPA
Seni rupa yang berkembang pada
Masa Hindu-Buddha adalah seni patung dan relief. Seni patung bahkan masih
berkembang hingga masa sekarang di daerah yang kuat pengaruh kebudayaan
Hindu-Buddhanya, seperti Bali dan Jawa Tengah. Berikut ini bentuk-bentuk
peninggalan Hindu-Buddha dalam bidang seni rupa:
1.Relief
Relief adalah hasil seni pahat sebagai pengisi bidang pada dinding candi.
Contoh relief yang paling populer di Indonesia adalah:
a.Relief Candi Borobudur
(1)Karmawibhangga, pada kaki candi, bermakna sebab akibat perbuatan
baik/buruk manusia.
(2)Jatakamala-awadana, pada dinding lorong 1 dan 2,
makna: perbuatan sang Buddha, Bodhisatva.
(3)Gandawyudha-badhracari, dinding 2–4, bermakna usaha
mencari ilmu yang tinggi sampai mengikuti Bodhisatva, Samantharbhadra.
b.Relief Candi Prambanan
(1)Cerita Ramayana,
pada dinding serambi atas candi sywa dan candi brahmana.
(2)Carita Kresnayana, pada pagar candi Wisnu.
relief perahu layar pada dinding Candi Borobudur
2.Arca/Patung
Patung bercorak Hindu
(1)Patung Dewa/Dewi:
Trimurti (dalam wujud Mahaguru, Mahakala, Mahabirawa), Durga.
(2)Patung Airlangga, dalam
wujud dewa Wisnu menunggang Garuda.
(3)Patung Ken Dedes, wujud
dewi Prajnaparamita.
(4)Patung Kertanegara, wujud
Joko Dolok dan Amonghapasa.
(5)Patung Kertarajasa, wujud
dewa Syiwa.
(6)Patung Dwarapala, wujud
raksasa menggenggam gada.
Patung bercorak Buddha
(1)Arca Aksobhya, sikap bumi
sparcamudra/tangan sentuh bumi sebagai saksi, menghadap timur.
(2)Arca Ratnasambhawa, sikap
waramudra/memberi anugerah, menghadap selatan.
(3)Arca Amitaba, sikap
dayana mudra/bersemedi, menghadap barat.
(4)Arca
Amogasidhi, sikap abaya mudra/tangan menentramkan, menghadap utara.
(5)Arca Wairicana, sikap
darmacakara mudra/tangan memutar roda darma, di dalam stupa.
Gambar: Patung Airlangga yang mengendarai Garuda
C.SENI SASTRA
Karya sastra yang berkembang pada
Masa Hindu-Buddha di Indonesia terutama berkembang pada masa Kerajaan Kedirim Majapahit,
dan Sunda (Pajajaran).
Letak
geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi.
Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra. Benua
yang mengapit Indonesia adalah Benua Asia yang terletak di sebelah utara
Indonesia dan BenuaAustralia yang terletak di sebelah selatan Indonesia.
Samudra yang mengapit Indonesia adalahSamudra Pasifik di sebelah timur
Indonesia dan Samudra Hindia di sebelah barat Indonesia.
Wilayah Indonesia juga
berbatasan dengan sejumlah wilayah. Batas-batas wilayah Indonesia dengan
wilayah lainnya adalah seperti berikut:
Letak geografis wilayah
Indonesia dan batas-batasnya dengan Negara lain
Di sebelah utara, Indonesia
berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau, Filipina dan Laut China Selatan.
Di sebelah selatan, Indonesia
berbatasan dengan Timor Leste, Australia, dan
Samudra Hindia.
Di sebelah barat, Indonesia
berbatasan dengan Samudra Hindia.
Di sebelah timur, Indonesia
berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
B.Pengaruh
Letak Indonesia akibat dari kondisi Geografisnya
Karena letak geografisnya pula Indonesia mendapat pengaruh berbagai
kebudayaandan peradaban
dunia, serta secara alami dipengaruhi oleh angin musim. Sekitar bulan
Oktober-April angin bertiup dari Asia ke Australia yang membawa banyak uap air
dari Samudra Pasifik sehingga menimbulkan
musim hujan. Sekitar bulan April-Oktober angin bertiup dari Australia ke Asia yang sedikit
membawa uap air dari Samudra Hindia sehingga.menimbulkan musim kemarau.
Oleh karena itu, Letak
geografis Indonesia sangat strategis karena menjadi jalur lalu lintas perdagangan
dunia antara negara-negara dari Asia Timur dengan negara-negara di Eropa,
Afrika dan Timur Tengah, dan India. Kapal-kapal dagangyang mengangkut berbagai
komoditas dari China, Jepang, dan negara-negara lainnya melewatiIndonesia
menuju negara-negara tujuan di Eropa. Indonesia juga dilewati jalur
perdagangandari Asia ke arah Australia dan Selandia Baru.
Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan
garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal pada peta atau globe yang membentang dari
barat ke timur, sedangkan garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe
yang membujur dari kutub utara ke kutub selatan.
Berdasarkan
letak astronomisnya Indonesia
berada di antara 60 LU – 110 LS dan 950 BT –
1410 BT. Wilayah paling utara adalah Pulau Weh teletak pada 60 LU
dan wilayah paling selatan adalah Pulau Rote terletak pada 110 LS.
Wilayah Indonesia paling barat berada di ujung utara Pulau Sumatra pada 950
BT dan paling timur berada di Kota Merauke terletak pada 1410 BT.
B. Pengaruh letak
Indonesia secara Astronomis:
1.Sinar
matahari selalu ada sepanjang tahun
Salah satu manfaat dari
sinar matahari yang sepanjang tahun adalah produksi sektor agraris di Indonesia
dapat dikembangkan dengan maksimal.
2.Lahan
pertanian yang subur.
Curah hujan yang tinggi
membuat tanah di Indonesia menjadi subur, sehingga cocok untuk ditanami oleh berbagai
macam varietas.
3.Suhu
udara tidak ekstrim (tidak jauh berbeda antar musim)
Hal tersebut membuat
Indonesia nyaman untuk melakukan berbagai kegiatan di dalam dan di luar rumah.
4.Lama
siang dan malam juga hampir sama, yaitu 12 jam siang dan 12 jam malam.
5.Memiliki
keragaman flora dan fauna yang bervariasi
Salah satu dari manfaat
terpenting dari letak astronomis Indonesia yang beriklim tropis adalah memilki keberagaman
flora dan fauna yang sangat bervariasi. Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia
memilki banyak sekali flora dan juga fauna yang beraneka ragam.
6.Lokasi
wisata yang populer
Indonesia dengan suhu
udaranya yang hangat, keanekaragaman hayati dan juga pemandangan yang indah
membuat Indonesia menjadi salah satu tujuan wisata. Turis-turis mancanegara
menjadikan Indonesia salah satu destinasi wisata dunia, dan menganggap bahwa
lokasi yang berada pada iklim tropis adalah lokasi yang sangat eksotis,
sehingga membantu meningkatkan potensi pariwisata dari Indonesia.
7.Banyak
terdapat hutan hujan tropis.
Indonesia yang terletak
pada lokasi beriklim tropis, membuat Indonesia memiliki banyak hutan hujan
tropis. Hutan hujan tropis merupakan kumpulan hutan yang khas dari sebuah lingkungan
beriklim tropis. Hutan hujan tropis merupakan penyumbang oksigen terbesar di
dunia, dan Indonesia adalah salah satunya.