Keyakinan kelas pondasi dasar budaya positif di sekolah
Keyakinan kelas mungkin konsep ini baru kita dengar,
tidak seperti peraturan kelas yang sudah familiar terdengar. Berbicara
peraturan kelas pikiran kita akan tertuju pada seperangkat peraturan yang penuh
larangan. Sedangkan keyakinan didasari nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati
secara tersirat dan tersurat, lepas dari latar belakang suku, negara, bahasa
maupun agama. keyakinan akan lebih
memotivasi seseorang dari dalam. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat
untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian
peraturan tertulis tanpa makna. Murid-murid pun demikian, mereka perlu
mendengarkan dan memahami arti sesungguhnya tentang peraturan-peraturan yang
diberikan, apa nilai-nilai kebajikan dibalik peraturan tersebut, apa tujuan
utamanya.
Berikut ciri-ciri
keyakianan kelas (LMS Modul 1.4 Budaya Positif)
- Keyakinan kelas bersifat lebih ‘abstrak’
daripada peraturan, yang lebih rinci dan konkrit.
- Keyakinan
kelas berupa pernyataan-pernyataan universal.
- Pernyataan
keyakinan kelas senantiasa dibuat dalam bentuk positif.
- Keyakinan
kelas hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga mudah diingat dan dipahami
oleh semua warga kelas.
- Keyakinan
kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan
tersebut.
- Semua
warga kelas hendaknya ikut berkontribusi dalam pembuatan keyakinan kelas
lewat kegiatan curah pendapat.
- Bersedia
meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke waktu.
Lalu sepenting apakah keyakinan kelas dalam
pembentukan budaya positif di sekolah ? tentu saja keyakinan kelas sangan
berperan penting dalam pembentukan budaya positif di sekolah. Keyakinan kelas
yang positif akan membentuk lingkungan yang positif dan pada akhirnya akan
membetuk budaya positif. Lalu bagaimana prosedur pembuatan keyakinan kelas,
seperti yang dijelaskan pada LMS modul 1.4 tentang budaya positif, prosedur pembuatan
keyakinan kelas yaitu :
- Mempersilakan
murid-murid di kelas untuk bercurah pendapat tentang peraturan yang perlu
disepakati di kelas.
- Mencatat
semua masukan-masukan para murid di mana semua anggota kelas bisa melihat hasil curah pendapat.
- Gantilah
kalimat-kalimat dalam bentuk negatif menjadi positif.
- Tinjau kembali daftar curah pendapat yang
sudah dicatat. Anda mungkin akan mendapati bahwa pernyataan yang tertulis
di sana masih banyak yang berupa peraturan-peraturan. Selanjutnya, ajak
warga sekolah/murid-murid untuk menemukan nilai kebajikan atau keyakinan
yang dituju dari peraturan tersebut.
- Tinjau
ulang Keyakinan Kelas secara bersama-sama. Sebaiknya keyakinan
sekolah/kelas tidak terlalu banyak, bisa berkisar antara 3-7 keyakinan.
- Setelah
keyakinan kelas selesai dibuat, maka semua warga kelas dipersilakan
meninjau ulang, dan menyetujuinya dengan menandatangani keyakinan kelas
tersebut, termasuk guru dan semua warga/murid.
- Keyakinan
Kelas selanjutnya bisa dilekatkan di dinding kelas di tempat yang mudah
dilihat semua warga kelas.
Mengingat pentingnya peran keyakinan kelas dalam
pembentukan budaya positif, mari kita mulai merubah dari peraturan kelas
menjadi keyakinan kelas sehingga terbentuk motivasi intrinsik murid untuk
mewujudkan budaya positif di sekolah.